Sejarah Desa

Sebuah desa tidak luput dengan istilah sejarah. Begitu pula dengan desa Tebul. Sebuah desa unik dengan pemandangan laut yang bisa membuat mata tidak berhenti untuk memandang. 

Konon asal mula nama desa Tebul ini dahulunya ada seorang kyai yang bernama Barokah. Kyai Barokah tersebut berbicara kalau setiap orang yang berdo’a di desa ini, maka do’anya akan terkabul. Melihat dari pernyataan dari kyai Barokah tersebut, maka desa tersebut diberi nama desa Kabul. Namun, masyarakat di desa Kabul, kurang menyetujui nama dari desa Kabul tersebut karena dirasa kurang enak/pantas untuk diucapkan, maka lama kelamaan kata “Kabul” berubah menjadi “Tebul” yang pengucapannya lebih enak dan nyaman. Perubahan nama ini dari “Kabul” menjadi “Tebul” merupakan sifat budaya yang lama kelamaan menjadi sebuah budaya yang mengakar, sehingga membuat nama “Tebul” secara tidak langsung diputuskan menjadi nama desa ini.

Namun, berbeda dari versi diatas, sejarah desa Tebul yang telah berkembang dari mulut ke mulut menyebutkan hal lain yang berhubungan dengan asal nama “Tebul”. Dahulu ada sebuah sumber mata air (sekarang menjadi dusun Sumber) yang selalu mengeluarkan gelembung air yang muncul ke permukaan. Melihat hal ini, maka tetua desa/orang yang melihat menyebut nama desa ini adalah desa Tebul yang artinya air yang naik ke atas “tebul, tebul, tebul”. Sehingga warga masyarakat di desa Tebul sudah terbiasa menyebut nama desa ini dengan nama desa Tebul. Dua versi sejarah desa Tebul di atas tidak dapat dikatakan salah satunya benar atau keduanya salah, yang terpenting bahwa kenyataannya desa Tebul telah berdiri hingga sekarang dengan berbagai keunikan di dalamnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar